Margin of Safety adalah konsep penting dalam akuntansi yang membantu perusahaan untuk mengukur sejauh mana mereka aman dari kerugian finansial. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu Margin of Safety, mengapa ini penting, dan bagaimana Anda dapat menghitung serta menerapkannya dalam praktik akuntansi Anda.
Baca juga: Memahami Break Even Point (BEP) Hingga Cara Menghitungnya
Margin of Safety, atau “Marjin Keamanan” dalam bahasa Indonesia, adalah istilah yang sering digunakan dalam akuntansi untuk mengukur sejauh mana perusahaan atau proyek memiliki cadangan keuangan atau ruang untuk mengatasi risiko finansial. Konsep ini digunakan untuk membantu manajemen dan pemangku kepentingan mengidentifikasi sejauh mana perusahaan dapat menanggung tekanan finansial tanpa mengalami kerugian atau kebangkrutan.
Dalam istilah yang lebih sederhana, Margin of Safety adalah selisih antara pendapatan atau keuntungan aktual dan titik impas (break-even point). Jika Margin of Safety positif, maka perusahaan atau proyek memiliki lebih banyak pendapatan daripada yang diperlukan untuk mencapai titik impas. Sebaliknya, jika hasilnya negatif, maka perusahaan mungkin akan mengalami kerugian jika kondisi bisnis tidak berubah.
Margin of Safety adalah alat penting dalam pengambilan keputusan keuangan dan perencanaan bisnis. Ada beberapa alasan mengapa konsep ini sangat penting dalam akuntansi:
Margin of Safety membantu perusahaan mengidentifikasi risiko finansial yang mungkin dihadapi. Dengan mengetahui sejauh mana keuntungan melebihi biaya operasional, perusahaan dapat memahami sejauh mana mereka tahan terhadap penurunan penjualan atau peningkatan biaya.
Dengan memahami Margin of Safety, perusahaan dapat merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik. Mereka dapat menentukan berapa banyak cadangan keuangan yang diperlukan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian dalam bisnis.
Margin of Safety juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Jika Margin of Safety meningkat dari waktu ke waktu, ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin kuat secara finansial. Sebaliknya, penurunan Margin of Safety dapat menjadi tanda peringatan bahwa ada masalah dalam operasi bisnis.
Margin of Safety adalah faktor penting dalam menarik investor atau pemberi pinjaman. Jika perusahaan memiliki Margin of Safety yang kuat, ini dapat memberikan keyakinan kepada investor atau pemberi pinjaman bahwa investasi atau pinjaman mereka akan aman.
Margin keamanan dapat dihitung dengan rumus sederhana:
Margin of Safety = Actual Sales – Break Even Sales / Actual Sales
Mari kita lihat contoh perhitungan Margin of Safety:
Misalkan sebuah perusahaan memiliki penjualan aktual sebesar $500.000 dan titik impas sebesar $400.000.
Margin of Safety = 500.000 – 400.000 / 500.000 = 100.000 / 500.000 = 0.20
Dalam contoh ini, Margin of Safety adalah 0.20 atau 20%. Ini berarti perusahaan memiliki cadangan keuangan sebesar 20% di atas titik impas, yang merupakan indikasi positif.
Penerapan Margin of Safety dalam praktik akuntansi melibatkan langkah-langkah berikut:
Pertama, identifikasi semua biaya operasional dan pendapatan yang terkait dengan bisnis Anda. Ini termasuk biaya produksi, biaya overhead, pendapatan dari penjualan, dan lainnya.
Selanjutnya, hitung titik impas atau jumlah penjualan minimum yang diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional. Ini dapat dilakukan dengan rumus:
Break Even Sales = Fired Costs / (Selling Priceper Unit – Variable Cost per Unit)
Pastikan Anda telah mengidentifikasi biaya tetap (fixed costs), harga jual per unit (selling price per unit), dan biaya variabel per unit (variable cost per unit).
Setelah Anda memiliki angka-angka dari langkah 1 dan 2, hitung Margin of Safety menggunakan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.
Setelah Anda memiliki Margin of Safety, evaluasi hasilnya. Jika Margin of Safety positif, perusahaan memiliki cadangan keuangan yang cukup. Namun, jika hasilnya negatif, Anda perlu mempertimbangkan tindakan perbaikan, seperti mengurangi biaya operasional atau meningkatkan penjualan.
Mari kita lihat contoh penerapan Margin of Safety dalam situasi nyata. Sebuah restoran cepat saji menghitung Margin of Safety untuk mengukur sejauh mana mereka aman dari kerugian finansial.
Langkah 1: Identifikasi Biaya dan Pendapatan
Langkah 2: Hitung Titik Impas
Break Even Sales = 200.000 / (10-4) = 200.000 / 6 = 33.33,33
Langkah 3: Hitung Margin of Safety
Margin of Safety = 40.000 – 33.333,33 / 40.000 = 6.666,67 / 40.000 = 0,1667
Dalam contoh ini, Margin of Safety adalah sekitar 16.67%, yang berarti restoran memiliki cadangan keuangan sebesar 16.67% di atas titik impas.
Langkah 4: Evaluasi dan Ambil Tindakan Dengan Margin of Safety yang positif, restoran memiliki wiggle room untuk mengatasi penurunan penjualan atau lonjakan biaya. Namun, mereka juga dapat mempertimbangkan strategi untuk meningkatkan Margin of Safety lebih lanjut, seperti meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya.
Margin of Safety adalah konsep penting dalam akuntansi yang membantu perusahaan mengukur sejauh mana mereka aman dari kerugian finansial. Dengan memahami Margin of Safety, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko, merencanakan keuangan dengan lebih baik, mengevaluasi kinerja, dan menarik investor atau pemberi pinjaman.
Dengan mengikuti langkah-langkah perhitungan dan penerapan, perusahaan dapat memanfaatkan Margin of Safety untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan mengelola risiko dengan lebih efektif dalam dunia bisnis yang kompetitif.
Ketika teknologi semakin menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, voice assistant muncul sebagai solusi inovatif…
Pernahkah Anda bertanya-tanya, dari mana bisnis mendapatkan uang untuk tetap beroperasi? Atau bagaimana cara memastikan…
Dalam dunia kerja yang terus berkembang, efisiensi dan produktivitas menjadi dua aspek yang tidak bisa…
Dalam dunia bisnis, distribusi produk adalah salah satu aspek paling krusial untuk memastikan barang sampai…
Inventaris adalah bagian penting dari operasional bisnis yang tidak boleh diabaikan. Baik Anda menjalankan bisnis…
Engineering atau teknik adalah sebuah bidang yang memiliki peran sentral dalam kemajuan peradaban manusia. Dari…