Anda mungkin pernah merasakan ini: calon pelanggan yang awalnya antusias, lalu menghilang entah ke mana. Padahal, kontak awal sudah terjalin—alamat email sudah tercatat, bahkan percakapan hangat lewat chat sempat terjadi. Masalahnya, tak ada tindak lanjut setelah itu.
Akibatnya, lead menguap, minat menurun, dan penjualan mandek. Kami sering menyaksikan hal ini berulang, terutama pada bisnis yang belum punya sistem follow up terstruktur.
Untungnya, follow up bisa jadi jembatan penting untuk bangun kembali engagement, mendorong konversi, sekaligus mengumpulkan feedback yang krusial.
Follow up secara harfiah berarti “tindak lanjut”. Merriam-Webster mendefinisikannya sebagai “tindak lanjut atau contoh tindak lanjut yang dilakukan seseorang.” Istilah ini mengambil peran lebih luas dalam bisnis.
Menurut Bizvideo.com, follow up adalah “proses menyelesaikan suatu kegiatan, mengubah prospek jadi pelanggan.” Sementara itu, Hashmicro.com menyebutnya sebagai “langkah lanjutan setelah memperkenalkan produk, untuk memancing respons dan mengingatkan calon pelanggan.”
Bagi kami, follow up bukanlah kirim pesan sisa—melainkan upaya sadar agar hubungan bisnis terus hidup. Begitu Anda melewatkan momen ini, peluang menguap bersama perasaan dingin calon pelanggan.
Baca Juga: Pentingnya Follow-up dalam Bisnis: Membangun Hubungan dan Meningkatkan Keberhasilan
Follow up membangun fondasi customer journey. Tanpa fondasi kuat, hubungan mudah terpental dan peluang lenyap.
Baca Juga: Kartu Stok Barang: Pengertian, Fungsi, dan Cara Mengisi
Lebih dari sekadar “ingatkan,” follow up bertujuan memastikan pelanggan merasa didengar dan kebutuhannya terpenuhi.
Baca Juga: Planning Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya
Pilih media, waktu, dan nada yang pas untuk menyentuh hati pelanggan.
Optimalkan efektivitas follow up Anda dengan beberapa aturan sederhana namun powerful.
Baca Juga: Business Plan: Pengertian, Manfaat dan Cara Membuatnya
Follow up artinya jauh lebih dari sekadar mengirim reminder. Ini strategi menyeluruh untuk membangun hubungan, mendorong penjualan, dan mengumpulkan masukan.
Kami sudah mengurai definisi, fungsi, tujuan, cara, hingga best practices-nya. Sekarang giliran Anda: evaluasi proses follow up yang berjalan, identifikasi celah, lalu terapkan langkah-langkah di atas.
Tingkatkan visibilitas dan engagement Anda bersama Lyrid Prima:
Hubungi kami kapan saja. Kami siap membantu Anda bertumbuh!
Email: marketing@lyrid.co.id
Telepon: (021) 588-5880
WhatsApp: +62 877 6596 6450
Alamat: Galeri Niaga Mediterania II J8-O/P, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, 14460
MERN Stack adalah kombinasi teknologi JavaScript yang digunakan untuk membangun aplikasi web secara full-stack, mulai…
Dalam dunia teknologi informasi (IT), istilah tech stack bukanlah hal asing, terutama bagi para pengembang…
Banyak bisnis yang mengalami kesulitan dalam mengelola persediaan barang, menyebabkan kelebihan atau kekurangan stok yang…
Kita hidup di era banyak perusahaan yang berjuang untuk menjaga kelancaran produksi dan pengelolaan persediaan.…
Tujuan yang tidak jelas membawa tidak sedikit orang dalam ketidakpastian dan kekacauan. Tanpa adanya planning,…
Di tengah gempuran internet, pemilik website atau bisnis sering kali merasa tidak bisa untuk membuat…