Setiap perusahaan pasti memiliki peraturan yang berlaku di tempat nya. Tentunya dari peraturan tersebut, salah satunya mengenai waktu. Bagi mereka yang bekerja pastinya memiliki jam kerja atau jadwal yang harus dipatuhi. Biasanya perusahaan akan menerapkan sistem absensi karyawan yang digunakan untuk mendata kehadiran mereka. Hal ini pun menjadi salah satu data penting bagi perusahaan, terutama divisi SDM atau HR sebagai salah satu komponen penilaian kinerja karyawan.
Absensi karyawan menjadi hal yang penting dan diperhatikan,Tanpa adanya sebuah sistem absensi karyawan yang baik, maka sulit bagi divisi SDM ataupun HR untuk melacak waktu dan kehadiran karyawan. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai Tips Kelola Absensi Karyawan menggunakan teknologi Face Recognition. Simak selengkapnya!
Seiring berkembangnya teknologi, PT Lyrid Prima Indonesia menghadirkan solusi yang tepat dan inovatif untuk sistem absensi online. Sebuah sistem absensi online yang mudah digunakan oleh penggunanya. Dengan menggunakan sistem absensi berbasis online yang dilengkapi dengan Face Recognition dapat mencatat data secara mudah dan akurat.
Baca juga Teknologi Pengenalan Wajah
Menurut US Government Accountability Office, terdapat 4 komponen yang digunakan untuk melakukan deteksi Face Recognition yaitu: Kamera, Face Print, Database dan Algoritma untuk membandingkan face print dari wajah target dengan face print dalam database. Lalu ada pula tiga tahapan yang biasanya dilewati, yaitu:
1. Detection
Sistem akan mengekstraksi pola dalam sebuah gambar lalu membandingkannya. Jika polanya sama, sistem akan mengasumsikan bahwa ada wajah dalam gambar tersebut.
2. Faceprint creation
Faceprint adalah “cetakan” atau “model” wajah. Kami akan menjelaskan detailnya di bawah. Untuk membuat face print, ada dua cara yang biasanya dilakukan, yaitu: Pendekatan geometris (geometric approach) : Mengukur jarak dan relasi spasial antara fitur wajah seperti titik pusat mata, bagian ujung hidung, atau garis bibir untuk mengenali wajah.
Pendekatan fotometrik (photometric approach) : Menganalisis foto dan membandingkannya dengan database untuk mengenali identitas seseorang berdasarkan statistiknya.
Analisis tekstur wajah (skin texture analysis) : Memetakan lokasi unik pori-pori, garis, atau bercak pada kulit yang berbeda antara seseorang dengan yang lainnya.
3. Verifikasi atau identifikasi
Verifikasi berbeda dengan identifikasi. Jadi, outputnya juga akan berbeda. Verifikasi (atau autentikasi) Cara ini membandingkan input foto wajah dengan data foto pengguna yang membutuhkan autentikasi. Agar lebih mudah diingat, perbandingannya 1×1. Sedangkan yang dimaksud dengan identifikasi yakni Perbandingan 1xN. Jadi, input foto wajah dibandingkan dengan seluruh foto wajah yang ada dalam dataset untuk menemukan orang yang cocok dengan input foto tersebut.
Baca juga Face Recognition sebagai sistem absensi online
Sesuai namanya, sistem ini akan menyimpan informasi ataupun merekam waktu kehadiran karyawan. Identifikasi sensor wajah secara cepat dan akurat dapat meminimalisir kesalahan saat absen. Penyimpanan data terpusat dan dapat diintegrasikan, bahkan dari UKM hingga perusahaan besar cukup terbantu dengan sistem yang satu ini. Pasalnya, software ini memang memudahkan manajemen HR untuk melakukan merekam kehadiran secara online sehingga mengurangi tingkat pemalsuan absensi karyawan hingga terintegrasi dengan agenda perusahaan. Sistem ini dapat berjalan secara real time dan sudah terintegrasi dengan layanan cloud-based. Sistem Face Recognition ini juga dapat dikostumasi sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan. Inilah sebabnya kami menyarankan anda untuk mulai menggunakan sistem Face Recognition untuk memudahkan anda mengelola absensi karyawan di perusahaan anda bekerja. Banyak staf HRD yang tak lagi menggunakan formulir atau dokumen kertas untuk absensi dan beralih menggunakan sistem Face Recognition yang lebih efektif dan efisien.
Untuk bacaan menarik lainnya seputar informasi Sistem Software lainnya klik wwww.lyrid.id
