Diversifikasi produk adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk baru atau memperluas lini produk yang sudah ada. Tujuan dari diversifikasi produk adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, mengurangi risiko bisnis, dan memperluas pangsa pasar.
Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang definisi, fungsi, jenis, dan cara melakukan diversifikasi produk.
Baca juga: Memahami Konsep dan Fungsi Cost Structure dalam Bisnis
Table of Contents
ToggleDefinisi Diversifikasi Produk
Dikutip dari wallstreetmojo, diversifikasi produk adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk baru atau memperluas lini produk yang sudah ada. Dalam hal ini, perusahaan menciptakan produk baru yang berbeda dari produk yang sudah ada atau memperluas lini produk yang sudah ada dengan menambahkan produk baru yang terkait dengan produk yang sudah ada.
Diversifikasi dapat dilakukan oleh perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan cara menambahkan produk baru atau memperluas lini produk yang sudah ada. Dalam melakukan diversifikasi barang, perusahaan harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta peluang dan ancaman eksternal yang ada di pasar.
Fungsi Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Meningkatkan Pendapatan: Diversifikasi dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dengan menambahkan barang baru yang dapat menarik pelanggan baru atau menambah nilai bagi pelanggan yang sudah ada.
- Mengurangi Risiko Bisnis: Diversifikasi dapat mengurangi risiko bisnis dengan menyebar risiko pada berbagai barang dan pasar yang berbeda.
- Memperluas Pangsa Pasar: Diversifikasi produk dapat memperluas pangsa pasar perusahaan dengan menawarkan produk baru yang dapat menarik pelanggan baru.
Jenis Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Diversifikasi Konsentris
Diversifikasi konsentrik adalah strategi bisnis di mana perusahaan memperluas lini produk yang sudah ada dengan menambahkan produk baru yang terkait dengan produk yang sudah ada. Dalam melakukan hal ini, perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi produk baru yang terkait dengan produk yang sudah ada.
2. Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal adalah strategi memperluas lini produk yang sudah ada dengan menambahkan produk baru yang tidak terkait dengan produk yang sudah ada. Hal ini memungkinkan perusahaan harus mempertimbangkan pasar yang akan dituju dan kemampuan perusahaan dalam memproduksi produk baru yang tidak terkait dengan produk yang sudah ada.
3. Diversifikasi Konglomerasi
Diversifikasi konglomerasi adalah strategi untuk menciptakan produk baru yang tidak terkait dengan produk yang sudah ada dengan menambahkan produk baru yang tidak terkait dengan produk yang sudah ada. Dalam melakukan ini, perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi produk baru yang tidak terkait dengan produk yang sudah ada serta pasar yang akan dituju.
Cara Melakukan Diversifikasi Produk
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan diversifikasi produk:
1. Analisis Pasar
Lakukan analisis pasar untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam melakukan analisis pasar, perusahaan harus mempertimbangkan pasar yang akan dituju, kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta produk yang sudah ada di pasar.
2. Analisis Kompetitor
Lakukan analisis kompetitor untuk mengetahui produk apa yang sudah ada di pasar dan bagaimana produk tersebut dapat ditingkatkan. Dalam melakukan analisis kompetitor, perusahaan harus mempertimbangkan produk yang sudah ada di pasar, keunggulan dan kelemahan produk tersebut, serta cara untuk meningkatkan produk yang sudah ada.
3. Riset dan Pengembangan
Lakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Hal ini membuat produk yang ingin Anda kembangkan akan menjadi sesuatu baru yang diminati masyarakat.
4. Pengujian Produk
Lakukan pengujian produk untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan. Perusahaan harus mempertimbangkan beragam faktor dalam melakukan tahapan pengujian produk ini.
Jangan sampai perusahaan melakukan kesalahan dalam peluncuran produk dimana produk tersebut belum layak digunakan oleh masyarakat. Dalam hal ini, peran quality control sangat penting demi keberhasilan peluncuran produk baru.
5. Peluncuran Produk
Lakukan peluncuran produk dengan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik pelanggan baru atau menambah nilai bagi pelanggan yang sudah ada. Perusahaan perlu mempertimbangkan pasar yang akan dituju, strategi pemasaran yang tepat, dan hal lainnya yang berkaitan dengan produksi produk.
Keuntungan dan Risiko Diversifikasi Produk
Berikut adalah tabel yang menjelaskan keuntungan dan risiko dari diversifikasi produk:
Keuntungan Diversifikasi Produk | Risiko Diversifikasi Produk |
---|---|
Meningkatkan pendapatan perusahaan dengan menambahkan produk baru yang dapat menarik pelanggan baru atau menambah nilai bagi pelanggan yang sudah ada. | Tidak semua produk baru yang diluncurkan akan sukses di pasaran. |
Mengurangi risiko bisnis dengan menyebar risiko pada berbagai produk dan pasar yang berbeda. | Biaya produksi dan pemasaran produk baru dapat menjadi lebih tinggi daripada produk yang sudah ada. |
Memperluas pangsa pasar perusahaan dengan menawarkan produk baru yang dapat menarik pelanggan baru atau menambah nilai bagi pelanggan yang sudah ada. | Dapat mengalami kesulitan dalam mengelola lini produk yang sudah ada dan produk baru yang diluncurkan. |
Meningkatkan daya saing perusahaan dengan menawarkan produk yang lebih bervariasi dan inovatif. | Dapat mengalami kesulitan dalam mempertahankan kualitas produk yang sudah ada dan memproduksi produk baru yang berkualitas. |
Dapat memperkuat citra merek perusahaan dengan menawarkan produk yang lebih bervariasi dan inovatif. | Dapat mengalami kesulitan dalam menentukan pasar yang tepat untuk produk baru yang diluncurkan. |
Kesimpulan
Dalam bisnis, diversifikasi produk dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi risiko bisnis, memperluas pangsa pasar, meningkatkan daya saing, dan memperkuat citra merek perusahaan. Namun, diversifikasi juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan sebelum melakukan strategi ini.
Untuk melakukan diversifikasi yang sukses, perusahaan harus melakukan analisis pasar dan kompetitor, riset dan pengembangan produk, pengujian produk, dan peluncuran produk dengan strategi pemasaran yang tepat. Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta peluang dan ancaman eksternal yang ada di pasar.
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, diversifikasi dapat menjadi salah satu strategi yang efektif untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan dan risiko dari diversifikasi produk sebelum melakukan strategi ini.