Di tengah riuhnya persaingan bisnis digital, upaya untuk menarik perhatian pelanggan dan mengubah minat menjadi tindakan nyata menjadi sangat krusial. Perusahaan dan pemasar terus berinovasi mencari strategi yang bukan hanya menarik, tetapi juga efektif secara berkelanjutan. Di antara berbagai taktik pemasaran digital yang ada, remarketing muncul sebagai pendekatan yang tidak hanya populer, tetapi juga telah terbukti mampu meningkatkan efektivitas kampanye secara signifikan.


Strategi ini memungkinkan bisnis untuk terus menjalin kontak dengan audiens yang telah menunjukkan minat awal, memberikan peluang emas untuk menguatkan merek dan mendorong konversi yang lebih tinggi. Artikel ini akan menyelami lebih jauh konsep remarketing, menjelaskan mengapa strategi ini sangat bernilai, bagaimana Anda dapat mengoptimalkannya, serta memahami perbedaan pentingnya dengan retargeting.
Baca Juga: Performance Marketing: Meningkatkan Efektivitas Pemasaran Digital
Table of Contents
ToggleApa Itu Remarketing?
Remarketing adalah sebuah strategi pemasaran digital yang dirancang untuk membangun dan menjaga koneksi dengan individu yang sebelumnya pernah berinteraksi dengan properti digital Anda, seperti situs web, aplikasi seluler, atau toko online. Intinya, strategi ini memungkinkan pemasar untuk menayangkan iklan yang sangat spesifik dan relevan kepada pengguna yang sudah menunjukkan minat awal terhadap produk atau layanan Anda.
Ini berbeda dengan upaya pemasaran akuisisi pelanggan baru yang membutuhkan biaya lebih besar. Dengan remarketing, Anda tidak memulai dari nol; Anda berinteraksi kembali dengan audiens yang sudah mengenal merek Anda.
Contoh Remarketing dalam Praktik
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita gunakan sebuah skenario umum. Bayangkan Anda mengunjungi sebuah situs web toko daring untuk melihat-lihat koleksi sepatu. Anda mungkin menelusuri beberapa model, bahkan mungkin memasukkannya ke keranjang belanja, tetapi pada akhirnya Anda memutuskan untuk tidak melanjutkan pembelian saat itu.
Beberapa waktu kemudian, saat Anda sedang menjelajahi situs berita favorit atau platform media sosial, Anda tiba-tiba melihat iklan yang menampilkan persis sepatu yang Anda lihat sebelumnya. Bisa jadi iklan itu menawarkan diskon atau mengingatkan Anda tentang produk tersebut. Inilah contoh klasik bagaimana remarketing bekerja. Iklan tersebut bukan muncul secara acak, melainkan hasil dari interaksi Anda sebelumnya dengan situs web toko daring, yang kemudian dimanfaatkan oleh pemasar untuk “mengingatkan” Anda kembali pada minat awal tersebut.
Manfaat Unggul Remarketing untuk Bisnis Anda
Remarketing menawarkan berbagai keuntungan signifikan yang dapat mendorong pertumbuhan dan efisiensi kampanye pemasaran digital Anda. Memanfaatkan strategi ini secara cerdas dapat mengubah pengunjung yang sekadar mampir menjadi pelanggan setia.
Perluasan Jangkauan Audiens
Salah satu fakta yang sering kali diabaikan dalam pemasaran digital adalah sebagian besar pengunjung situs web cenderung meninggalkan halaman tanpa melakukan tindakan berarti, seperti pembelian atau pendaftaran. Data dari Lyfe Marketing bahkan menunjukkan bahwa sekitar 70-96% pengunjung situs web sering kali pergi begitu saja tanpa menyelesaikan tujuan yang diinginkan. Ini adalah potensi yang sangat besar untuk kehilangan peluang.
Dengan remarketing, Anda memiliki kesempatan emas untuk menjangkau kembali pengunjung-pengunjung ini. Strategi ini memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan yang tepat sasaran kepada mereka yang telah meninggalkan situs, sehingga secara signifikan meningkatkan peluang mereka untuk kembali dan melakukan pembelian atau tindakan lain yang Anda harapkan. Ini ibarat memberi kesempatan kedua bagi calon pelanggan yang ragu.
Membangun dan Memelihara Hubungan Pelanggan
Salah satu pilar utama kesuksesan merek adalah kemampuan untuk tetap relevan dan diingat oleh audiens. Remarketing berperan krusial dalam aspek ini. Dengan menampilkan iklan yang relevan, menarik, dan tepat waktu, Anda secara efektif mengingatkan audiens tentang produk atau layanan yang sebelumnya telah menarik minat mereka.
Ini bukan sekadar penayangan iklan, melainkan sebuah bentuk interaksi berkelanjutan yang membangun kesadaran merek yang lebih kuat dan menjaga hubungan yang sudah ada dengan audiens Anda. Merek Anda akan tetap berada di benak mereka, bahkan ketika mereka tidak aktif mencari produk Anda.
Peningkatan Relevansi Iklan yang Tepat Sasaran
Keunggulan lain dari remarketing adalah kemampuannya untuk menayangkan iklan yang sangat relevan berdasarkan perilaku pengguna sebelumnya. Jika seorang pengunjung melihat produk tertentu, seperti smartphone terbaru di situs Anda tetapi tidak melanjutkan pembelian, iklan terkait smartphone tersebut dapat muncul kembali di situs web lain atau platform media sosial yang mereka kunjungi.
Relevansi ini sangat penting karena iklan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan spesifik pengguna cenderung mendapatkan respons yang lebih positif. Pengguna merasa bahwa iklan tersebut “mengerti” apa yang mereka cari, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengklik dan berinteraksi lebih lanjut, bahkan hingga melakukan konversi.
Dorongan Signifikan pada Tingkat Konversi
Efektivitas remarketing dalam mendorong konversi tidak dapat diragukan lagi. Seperti yang dilansir oleh CyberClick, remarketing berpotensi meningkatkan tingkat konversi hingga 50-60% untuk pengguna yang telah terpapar iklan dari strategi ini. Angka ini menunjukkan dampak luar biasa dari remarketing dalam mengubah minat menjadi tindakan nyata, seperti pembelian produk atau penggunaan layanan. Ini membuktikan bahwa investasi pada remarketing dapat menghasilkan return on investment (ROI) yang sangat menguntungkan.
Optimalisasi Biaya Pemasaran
Dibandingkan dengan strategi iklan tradisional atau upaya akuisisi pelanggan baru, remarketing sering kali terbukti lebih hemat biaya. Alasannya sederhana: Anda menargetkan individu yang sudah memiliki tingkat minat tertentu terhadap produk atau layanan Anda. Ini berarti Anda tidak menghabiskan anggaran iklan untuk audiens yang sama sekali belum mengenal merek Anda atau belum menunjukkan ketertarikan. Anda berinvestasi pada audiens yang sudah berada di funnel penjualan Anda, sehingga setiap dolar yang dihabiskan untuk remarketing memiliki potensi konversi yang jauh lebih tinggi. Efisiensi ini menjadikan remarketing pilihan yang cerdas untuk mengoptimalkan anggaran pemasaran.
Remarketing vs. Retargeting: Memahami Perbedaannya
Meskipun istilah remarketing dan retargeting sering digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari, penting untuk memahami nuansa yang membedakan kedua konsep ini. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda merancang strategi pemasaran yang lebih tepat dan efektif.
Fokus dan Metode Utama
Menurut Search Engine Journal, perbedaan mendasar antara remarketing dan retargeting terletak pada fokus strategi dan metode yang digunakan untuk menjangkau kembali audiens.
Retargeting secara spesifik merujuk pada praktik menampilkan iklan berbayar kepada individu yang sebelumnya telah berinteraksi dengan situs web Anda. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian mereka kembali dengan iklan yang relevan, mendorong mereka untuk kembali ke situs, dan pada akhirnya menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian. Jadi, retargeting lebih sering dikaitkan dengan iklan display atau iklan media sosial yang “mengikuti” pengguna di berbagai platform.
Di sisi lain, remarketing adalah istilah yang lebih luas dan mencakup berbagai metode untuk menghubungi kembali audiens yang sudah memiliki interaksi dengan merek Anda. Meskipun retargeting (dengan iklan berbayar) adalah bagian penting dari remarketing, strategi ini juga dapat melibatkan metode lain yang lebih personal, seperti pemasaran email. Misalnya, jika seorang pengguna meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan pembelian, strategi remarketing dapat mencakup pengiriman email otomatis yang mengingatkan mereka tentang item di keranjang atau menawarkan diskon khusus. Jadi, remarketing adalah payung besar yang mencakup retargeting sebagai salah satu taktiknya.
Singkatnya, remarketing lebih fokus pada upaya menghubungi kembali audiens yang sudah berinteraksi dengan Anda melalui berbagai saluran, sementara retargeting adalah sub-bagian dari strategi ini yang secara spesifik menggunakan iklan berbayar untuk menarik perhatian mereka kembali.
Jenis-Jenis Remarketing yang Perlu Anda Ketahui
Strategi remarketing dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, disesuaikan dengan tujuan dan jenis interaksi audiens Anda. Mengenali berbagai jenis ini akan membantu Anda memilih pendekatan yang paling efektif untuk setiap segmen audiens.
Remarketing Berbasis Web Pengunjung
Ini adalah jenis remarketing yang paling umum. Strategi ini menargetkan pengguna yang telah mengunjungi situs web Anda tetapi belum melakukan tindakan yang diinginkan (misalnya, pembelian, pendaftaran, atau pengisian formulir). Melalui penggunaan pixel pelacak (misalnya, Google Analytics tag atau Facebook pixel), pengunjung dapat ditandai dan kemudian ditayangkan iklan yang relevan saat mereka menjelajahi situs lain di internet.
Remarketing untuk Penonton Video
Jika bisnis Anda menggunakan platform video seperti YouTube, Facebook Video, atau LinkedIn Video, Anda dapat memanfaatkan remarketing untuk menargetkan audiens yang telah menonton video promosi atau konten Anda. Ini sangat efektif karena audiens ini telah menunjukkan minat yang lebih dalam terhadap konten Anda, sehingga mereka lebih mungkin untuk berinteraksi dengan iklan lebih lanjut.
Remarketing Keranjang Belanja yang Ditinggalkan
Jenis remarketing ini secara spesifik menargetkan pengguna e-commerce yang telah menambahkan produk ke keranjang belanja mereka tetapi tidak menyelesaikan transaksi. Ini adalah salah satu bentuk remarketing dengan potensi konversi tertinggi, karena pengguna sudah sangat dekat dengan keputusan pembelian. Iklan atau email yang mengingatkan mereka tentang keranjang yang ditinggalkan, seringkali dengan penawaran khusus, dapat sangat efektif.
Remarketing Lintas Saluran (Cross-Channel Remarketing)
Jenis ini melibatkan penargetan audiens yang telah berinteraksi dengan merek Anda melalui berbagai saluran, bukan hanya situs web. Misalnya, jika seseorang telah membuka email pemasaran Anda, berinteraksi dengan postingan Anda di media sosial, atau bahkan melakukan panggilan telepon, Anda dapat memasukkan mereka ke dalam daftar remarketing dan menjangkau mereka melalui saluran lain dengan iklan yang disesuaikan. Ini memungkinkan pendekatan yang lebih holistik terhadap customer journey.
Cara Kerja Remarketing
Memahami alur kerja remarketing akan membantu Anda merancang kampanye yang lebih efektif dan mengoptimalkan setiap tahapan untuk hasil terbaik. Proses remarketing pada dasarnya mengikuti serangkaian langkah yang logis untuk mengidentifikasi dan menjangkau kembali audiens yang relevan.
Tahapan Proses Remarketing
- Pengunjung Berinteraksi dengan Properti Digital Anda: Ini adalah langkah awal di mana seorang pengguna mengunjungi situs web Anda, membuka aplikasi, atau berinteraksi dengan toko e-commerce Anda. Mereka mungkin menelusuri halaman produk, membaca artikel blog, atau menambahkan item ke keranjang belanja.
- Pengguna Ditandai dengan Cookie atau ID Unik: Saat pengguna berinteraksi dengan properti digital Anda, sebuah cookie (berkas teks kecil) atau ID unik lainnya akan ditempatkan di browser atau perangkat mereka. Cookie ini tidak menyimpan informasi pribadi yang dapat mengidentifikasi pengguna secara langsung, melainkan berfungsi sebagai penanda anonim yang memungkinkan platform iklan mengenali bahwa browser atau perangkat tersebut pernah mengunjungi situs Anda. Pengguna kemudian dimasukkan ke dalam “daftar remarketing” yang dibuat oleh pemasar.
- Pengguna Meninggalkan Properti Digital Anda: Setelah berinteraksi, pengguna mungkin melanjutkan aktivitas mereka di platform lain—menjelajahi situs web berita, scroll media sosial, atau menonton video.
- Platform Iklan Mengenali Pengguna dan Menayangkan Iklan: Sistem iklan (seperti Google Ads atau Facebook Ads) yang terintegrasi dengan cookie atau ID unik tersebut akan mengenali bahwa pengguna di daftar remarketing Anda kini berada di situs atau platform lain yang mendukung penayangan iklan. Pada titik ini, iklan yang telah Anda siapkan khusus untuk daftar remarketing tersebut akan mulai ditayangkan kepada mereka.
- Pengguna Berinteraksi Kembali dengan Iklan: Karena iklan yang ditayangkan sangat relevan dengan interaksi mereka sebelumnya, pengguna cenderung lebih tertarik untuk mengklik iklan tersebut, yang kemudian mengarahkan mereka kembali ke situs web atau halaman yang dituju.
- Pengguna Melakukan Konversi: Setelah kembali ke situs, pengguna diharapkan untuk melanjutkan tindakan yang mereka inginkan, seperti menyelesaikan pembelian yang tertunda, mendaftar buletin, atau mengisi formulir kontak.
Dengan memahami setiap tahapan ini, Anda dapat memastikan bahwa kampanye remarketing Anda berjalan lancar dan efektif, dari identifikasi audiens hingga konversi akhir.
Memaksimalkan Kampanye Remarketing Anda
Meskipun remarketing adalah strategi yang ampuh, efektivitasnya sangat bergantung pada bagaimana Anda mengimplementasikannya. Untuk mencapai hasil terbaik dari remarketing, perhatikan strategi dan implementasi berikut.
Segmentasi Audiens yang Akurat
Salah satu kunci utama keberhasilan remarketing adalah kemampuan untuk menyegmentasikan audiens Anda dengan presisi. Jangan hanya membuat satu daftar remarketing untuk semua pengunjung. Identifikasi dan kelompokkan audiens berdasarkan perilaku spesifik mereka di situs web Anda.
Misalnya, Anda bisa membuat segmen khusus untuk pengunjung yang telah menambahkan item ke keranjang belanja tetapi tidak menyelesaikan pembelian. Segmen lain bisa dibuat untuk pengunjung yang telah melihat halaman produk tertentu lebih dari tiga kali dalam seminggu terakhir – mereka mungkin sangat tertarik tetapi masih ragu. Anda juga bisa membuat segmen berdasarkan halaman produk spesifik yang dikunjungi, waktu yang dihabiskan di situs, jumlah kunjungan, atau interaksi dengan konten tertentu (misalnya, menonton video produk). Semakin detail segmentasi Anda, semakin relevan pula iklan yang dapat Anda tayangkan.
Personalisasi Pesan Iklan yang Efektif
Setelah Anda memiliki segmen audiens yang jelas, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan pesan iklan Anda. Iklan yang dipersonalisasi cenderung jauh lebih efektif dalam menarik perhatian dan mendorong tindakan.
Gunakan bahasa yang sesuai dengan posisi audiens dalam funnel penjualan mereka. Misalnya, untuk pengunjung yang baru melihat-lihat, Anda bisa menawarkan konten informatif. Namun, untuk mereka yang meninggalkan keranjang belanja, Anda mungkin ingin menyertakan penawaran diskon atau pengingat produk. Sertakan testimonial yang relevan dengan produk yang mereka minati, atau buat sense of urgency dengan penawaran terbatas waktu yang bersifat personal. Contohnya, jika seseorang telah melihat beberapa model kamera namun belum membeli, iklan Anda bisa berbunyi, “Masih bingung memilih kamera yang tepat? Lihat panduan pemilihan kamera kami atau chat langsung dengan ahli kami!”
Batasan Frekuensi Iklan untuk Hindari Kejenuhan
Meskipun remarketing itu kuat, ada batasnya. Membombardir pengguna dengan terlalu banyak iklan dapat menyebabkan “kelelahan iklan” atau ad fatigue, di mana audiens menjadi jengkel dan mengabaikan iklan Anda. Tetapkan batasan frekuensi yang masuk akal (misalnya, berapa kali iklan Anda tampil per hari per pengguna) untuk memastikan iklan Anda tetap relevan tanpa menjadi mengganggu. Keseimbangan adalah kunci untuk menjaga efektivitas kampanye dan citra merek Anda.
Optimasi Halaman Tujuan (Landing Page)
Halaman tujuan (landing page) yang terkait dengan iklan remarketing Anda harus dioptimalkan dengan cermat untuk konversi. Halaman ini adalah tempat audiens Anda akan mendarat setelah mengklik iklan, jadi relevansi dan pengalaman pengguna yang baik sangat penting.
Pastikan landing page secara langsung relevan dengan iklan yang diklik. Gunakan headline yang kuat dan konsisten dengan pesan iklan. Sertakan elemen social proof, seperti testimonial pelanggan atau rating produk, untuk membangun kepercayaan. Minimalisir gangguan dan fokuskan pada satu tindakan yang jelas melalui call-to-action (CTA) yang mencolok. Selain itu, pastikan halaman dimuat dengan cepat dan responsif di berbagai perangkat, terutama seluler, untuk mengurangi bounce rate. Misalnya, jika iklan Anda menawarkan diskon 20% untuk produk tertentu, landing page harus langsung menampilkan produk tersebut dengan diskon yang jelas dan tombol “Beli Sekarang” yang mudah diakses.
Pengujian A/B dan Analisis Kinerja Berkala
Pemasaran digital adalah tentang data dan pengoptimalan berkelanjutan. Lakukan pengujian A/B secara rutin pada berbagai elemen kampanye remarketing Anda, seperti judul iklan, gambar, teks iklan, format iklan (statis vs. video), dan CTA yang berbeda.
Selain pengujian, lakukan analisis mendalam terhadap data kampanye Anda. Jangan hanya terpaku pada click-through rate (CTR); perhatikan juga view-through conversions, biaya per konversi, dan bagaimana remarketing berkontribusi pada customer journey secara keseluruhan. Analisis performa berdasarkan waktu atau platform (desktop vs. mobile) dapat memberikan wawasan berharga untuk penyempurnaan. Dengan terus menguji dan menganalisis, Anda dapat mengidentifikasi apa yang paling efektif dan mengalokasikan anggaran Anda secara lebih strategis.
Mengimplementasikan Remarketing dengan Google Ads
Google Ads merupakan salah satu platform yang paling powerful dan banyak digunakan untuk menjalankan kampanye remarketing. Kemampuan penargetannya yang luas dan integrasinya yang dalam dengan ekosistem Google menjadikannya pilihan utama bagi banyak pemasar. Berikut adalah tahapan dasar untuk mengimplementasikan remarketing menggunakan Google Ads.
Memasang Tag Pemasaran Ulang di Situs Web
Langkah pertama yang krusial adalah menambahkan tag pemasaran ulang (sering disebut Google Ads remarketing tag atau pixel) ke setiap halaman situs web Anda. Tag ini adalah potongan kode yang tidak terlihat oleh pengunjung, tetapi berfungsi untuk “menandai” setiap browser atau perangkat yang mengunjungi situs Anda dengan cookie.
Cookie ini yang nantinya akan memungkinkan Google Ads mengenali pengunjung tersebut saat mereka menjelajahi situs web lain di Jaringan Display Google. Proses pemasangan tag biasanya dilakukan sekali di header atau footer situs web Anda, atau melalui Google Tag Manager untuk pengelolaan yang lebih mudah.
Membuat Daftar Audiens Pemasaran Ulang
Setelah tag terpasang dan mulai mengumpulkan data pengunjung, langkah selanjutnya adalah membuat daftar audiens pemasaran ulang di akun Google Ads Anda. Anda dapat mengakses ini melalui bagian “Audience Manager” di interface Google Ads. Di sana, Anda bisa membuat berbagai jenis daftar berdasarkan kriteria yang berbeda, misalnya:
- Pengunjung situs web umum: Semua orang yang mengunjungi situs Anda.
- Pengunjung halaman tertentu: Pengguna yang melihat halaman produk, kategori, atau blog spesifik.
- Pengunjung yang meninggalkan keranjang: Audiens yang menambahkan item ke keranjang tetapi tidak menyelesaikan pembelian.
- Pengguna aplikasi: Individu yang telah menginstal atau berinteraksi dengan aplikasi Anda.
- Pelanggan dari daftar email: Anda bahkan dapat mengunggah daftar email pelanggan yang sudah ada untuk menargetkan mereka dengan iklan.
Penting untuk memberikan nama yang jelas dan deskriptif pada setiap daftar agar mudah dikelola dan digunakan untuk kampanye di masa mendatang.
Mengatur dan Meluncurkan Kampanye di Google Ads
Setelah daftar audiens Anda siap, Anda bisa mulai membuat kampanye baru di Google Ads yang secara spesifik menargetkan daftar remarketing tersebut. Saat membuat kampanye, Anda akan memilih jenis kampanye “Display Network” (atau “Display Campaign” di interface terbaru) yang memungkinkan iklan Anda muncul di jutaan situs web, aplikasi, dan video yang menjadi bagian dari Jaringan Display Google.
Dalam pengaturan kampanye, Anda akan memilih daftar audiens yang telah Anda buat sebelumnya sebagai target penayangan iklan. Selanjutnya, Anda dapat mendesain iklan Anda (dalam berbagai format seperti banner, teks, atau responsif display ads) yang relevan dengan segmen audiens yang ditargetkan. Tetapkan anggaran, bidding strategy, dan batasan frekuensi (untuk menghindari ad fatigue). Setelah semua pengaturan selesai dan iklan Anda disetujui oleh Google, kampanye akan mulai berjalan dan menjangkau kembali audiens Anda yang paling berharga.
Remarketing sebagai Kunci Sukses Pemasaran Digital
Remarketing bukan sekadar tren dalam pemasaran digital; ia adalah strategi yang fundamental dan tak tergantikan untuk bisnis modern. Di tengah hiruk pikuk informasi dan persaingan yang ketat, kemampuan untuk tetap relevan dan menarik perhatian audiens yang sudah menunjukkan minat awal adalah sebuah keunggulan kompetitif yang masif.
Dengan memahami konsepnya secara mendalam, memanfaatkan berbagai jenis remarketing yang tersedia, menguasai cara kerjanya, dan yang paling penting, memaksimalkan setiap aspek kampanye melalui segmentasi cerdas, personalisasi, serta pengujian berkelanjutan, Anda akan membuka potensi besar untuk meningkatkan konversi dan membangun loyalitas pelanggan yang lebih kuat. Integrasi dengan platform seperti Google Ads semakin memudahkan implementasi strategi ini, menjadikannya lebih mudah diakses oleh berbagai skala bisnis.
Pada akhirnya, remarketing adalah investasi pada audiens yang sudah mengenal Anda, mengubah potensi yang hilang menjadi peluang nyata. Ini adalah kunci untuk memastikan merek Anda tetap relevan, diingat, dan menjadi pilihan utama di benak calon pelanggan Anda.