fbpx

Siklus Akuntansi Adalah: Pahami Pengertian dan Tahapannya

Dalam dunia bisnis, akuntansi merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Akuntansi membantu perusahaan untuk mengelola dan melacak keuangan mereka dengan tepat. Salah satu konsep dasar dalam akuntansi adalah siklus akuntansi. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian siklus akuntansi dan tahapannya secara lengkap.

Simak ulasan berikut ini!

Baca juga: Cari Tahu Fitur dan Cara Memilih Aplikasi Akuntansi

Pengertian Siklus Akuntansi

seorang akuntan perusahaan

Siklus akuntansi adalah serangkaian langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan transaksi keuangan mereka. Tujuan utama dari siklus akuntansi adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.

Siklus ini melibatkan proses pengumpulan data keuangan, pencatatan transaksi, pengolahan data, penyusunan laporan keuangan, dan analisis laporan keuangan. Dengan mengikuti siklus akuntansi dengan benar, perusahaan dapat memastikan bahwa informasi keuangan mereka tercatat dengan baik dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Jenis Siklus Akuntansi

Terdapat dua jenis siklus akuntansi yang umum digunakan, yaitu siklus perusahaan jasa dan siklus perusahaan dagang. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis siklus tersebut:

1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah jenis siklus yang digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau layanan. Perusahaan jasa biasanya tidak memiliki persediaan barang atau inventaris, sehingga siklus perusahaan jasa lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang.

Selain itu, dalam siklus perusahaan jasa, fokus utama adalah pada pencatatan transaksi keuangan yang terkait dengan layanan yang diberikan. Salah satu tantangan dalam siklus ini adalah menentukan harga jasa yang tepat dan memperhitungkan biaya-biaya yang terkait dengan penyediaan layanan.

2. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus ini tentunya digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan atau penjualan barang. Perusahaan dagang memiliki persediaan barang atau inventaris, sehingga siklus perusahaan dagang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan jasa.

Selain itu, perusahaan dagang juga harus memperhitungkan biaya-biaya yang terkait dengan persediaan barang seperti biaya pembelian, biaya penyimpanan, dan biaya pengiriman. Oleh karena itu, dalam siklus perusahaan dagang, terdapat tahapan khusus yaitu penyesuaian persediaan. Penyesuaian persediaan dilakukan untuk memperhitungkan persediaan awal, pembelian, dan penjualan barang.

Tahapan Siklus Akuntasi

Siklus akuntansi terdiri dari sembilan tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan. Berikut tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi adalah:

1. Identifikasi Transaksi

Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi keuangan yang terjadi. Transaksi dapat berupa pembelian, penjualan, pembayaran, atau penerimaan uang. Penting untuk mengenali dan mencatat setiap transaksi yang terjadi agar dapat dilakukan analisis lebih lanjut.

2. Mencatat Transaksi dalam Jurnal Umum

Setelah transaksi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum. Jurnal umum adalah buku besar yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis. Setiap transaksi harus dicatat dengan akurat dan lengkap, termasuk tanggal, deskripsi, dan jumlah transaksi.

3. Transfer Data ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat dalam jurnal umum, data tersebut harus ditransfer ke buku besar. Buku besar adalah catatan yang berisi rekening-rekening akuntansi perusahaan. Setiap transaksi harus ditransfer ke rekening yang sesuai dalam buku besar.

Hal ini membantu dalam mengklasifikasikan transaksi dan mempersiapkan data untuk langkah-langkah selanjutnya.

4. Penyesuaian Akun

Tahap ini melibatkan penyesuaian akun-akun dalam buku besar untuk memperhitungkan transaksi yang belum tercatat atau belum sepenuhnya tercatat. Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan akhir mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat.

Contoh penyesuaian adalah mengakui pendapatan yang belum tercatat atau mengalokasikan biaya yang belum tercatat.

5. Penyusunan Laporan Keuangan Awal

Setelah penyesuaian dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan awal. Laporan keuangan awal meliputi neraca saldo, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Laporan keuangan ini memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan mereka selama periode tertentu.

6. Penutupan Pendapatan dan Biaya

Tahap ini melibatkan menutup akun pendapatan dan biaya. Pendapatan dan biaya yang tercatat selama periode akuntansi harus ditutup untuk mempersiapkan buku besar untuk periode akuntansi berikutnya. Dalam proses penutupan, pendapatan dan biaya ditransfer ke rekening laba ditahan.

7. Penyesuaian Laba Ditahan

Setelah penutupan pendapatan dan biaya, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan rekening laba ditahan. Penyesuaian ini dilakukan untuk memperhitungkan laba atau rugi yang terjadi selama periode akuntansi. Laba atau rugi akan ditambahkan atau dikurangkan dari saldo laba ditahan.

8. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir

Setelah penyesuaian laba ditahan dilakukan, laporan keuangan akhir dapat disusun. Laporan keuangan akhir mencakup laporan laba rugi, neraca saldo, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Laporan-laporan ini memberikan informasi yang lebih lengkap tentang kinerja keuangan perusahaan.

9. Penutupan Buku

Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menutup buku. Penutupan buku melibatkan menutup semua akun pendapatan dan biaya serta mentransfer saldo ke rekening laba ditahan. Tujuan dari penutupan buku adalah untuk mempersiapkan buku besar untuk siklus berikutnya.

Kesimpulan

Siklus akuntansi terdiri dari sembilan tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan transaksi keuangan mereka. Tahapan-tahapan tersebut meliputi identifikasi transaksi, pencatatan dalam jurnal umum, transfer data ke buku besar, penyesuaian akun, penyusunan laporan keuangan awal, penutupan pendapatan dan biaya, penyesuaian laba ditahan, penyusunan laporan keuangan akhir, dan penutupan buku.

Dengan mengikuti siklus akuntansi dengan benar, perusahaan dapat memastikan bahwa informasi keuangan mereka tercatat dengan baik dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat.