Semakin berkembangnya zaman, banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan produktivitas bisnisnya dengan menggunakan bantua software. Salah satunya yaitu sistem MRP yang dikembangkan oleh Joseph Orlicky setelah Toyota mengembangkan just in time inventory.
Meskipun demikian, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam membantu perkembangan bisnis. Umumnya MRP atau material requirement planning disebut sebagai “push system” karena menekankan pada kebutuhan inventori yang ditentukan di awal.
Penggunakan software MRP erat kaitannya dengan industri manufaktur dimana sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengatur bahan baku produksi dengan efisien. Sistem ini mencakup proses penyediaan barang hingga mengatur waktu yang tepat untuk perusahaan menggunakan barang-barang tersebut.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai sistem MRP, artikel ini akan membahsnya mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, hingga tahapan-tahapan sistem MRP. Simak artikel berikut ini.
Table of Contents
ToggleApa Itu Sistem MRP?
Material requirement planning atau MRP adalah sebuah software yang digunakan untuk mengetahui total bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi barang. Umumnya, industri yang sering menggunakan sistem ini adalah industri manufaktur.
Dengan menggunakan software MRP, maka perusahaan dapat mengetahui barang apa saja yang dibutuhkan, berapa jumlahnya, hingga kapan barang tersebut diperlukan untuk keperluan bisnis.
Seperti halnya ERP, sistem ini juga memerlukan software manufaktur untuk melakukan proses produksi secara otomatis dan terintegrasi.
Banyak perusahaan manufaktur memanfaatkan software MRP untuk mengetahui estimasi mengenai kebutuhan jumlah bahan baku serta jadwal pengirimannya. Dengan begitu, maka proses produksi dan distribusi barang dapat dilakukan dengan tepat dan akurat.
Baca juga: Software untuk Mengatasi Masalah Sistem Inventory
Fungsi Material Requirement Planning (MRP)
Sistem MRP tentunya memiliki fungsi esensial yang dapat membantu proses pengadaan dan pengiriman barang secara efektif dan efisien.
MRP dapat melakukan perhitungan jumlah barang yang akurat, waktu pemesanan barang secara baik, hingga waktu yang tepat untuk melakukan proses produksi barang dan pengiriman.
Selain fungsi inventori, sistem MRP juga sangat berkaitan dengan proses penjadwalan yang efektif. Sistem akan memesan barang yang diperlukan secara tepat ketika perusahaan sedang membutuhkannya. Hal ini akan mencegah dari due date yang meleset.
Fungsi terakhir dari software MRP yaitu membantu perusahaan dalam proses produksi secara otomatis serta melacak lamanya produksi. Sehingga berbagai potensi masalah yang terjadi selama proses produksi dapat dioptimasi untuk segera diselesaikan.
Cara Kerja Sistem MRP
Pada umumnya, MRP dibuat untuk menjawab tiga pertanyaan dasar seperti “apa barang yang dibutuhkan?”, “berapa banyak barang yang dibutuhkan?”, dan “kapan barang tersebut dibutuhkan?”
Lalu, bagaimana cara kerja MRP dalam melakukan perencanaan terhadap hal-hal tersebut?
Tentunya sitem ini mengambil seluruh informasi dari bill of materials (sebuah daftar bahan baku lengkap dengan komponen krusial untuk memproduksi sebuah barang). Kemudian, software MRP mengambil data inventori serta jadwal produksi utama perusahaan untuk menentukan kapan membutuhkan bahan baku dalam jumlah tertentu.
Tentunya metode tersebut sangat efektif bagi perusahaan manufaktur, baik manufaktur diskrit maupun manufaktur proses. Oleh karena itu, banyak perusahaan manufaktur memanfaatkan sistem ini karena sangat praktis dalam membantu proses operasional inventori dengan cepat dan akurat.
Secara sederhana, sistem MRP bekerja untuk mengetahui bahan dan barang yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang tertentu. Sementara itu, MRP juga berusaha menyeimbangkan jumlah penawaran dan permintaan produk agar proses produksi dapat dilakukan dengan optimal.
Sehingga manajer inventori akan dengan praktis menguraikan data mentah seperti halnya daftar muatan barang dan masa simpan bahan. Dengan begitu, maka perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi suatu barang dengan optimal.
Tahap-tahap Sistem MRP
Agar Anda dapat meningkatkan proses penerapan software MRP, maka secara dasar terdapat empat tahap yang perlu Anda perhatikan, sebagai berikut:
1. Membuat Perkiraan Permintaan dan Keperluan Bahan
Tahapan pertama dari proses penerapan software MRP adalah dengan menentukan permintaan pelanggan. Kemudian perusahaan dapat menganalisis apa saja persyaratan untuk memenuhi permintaan pelanggan tersebut.
Dengan memanfaatkan data dari bill of material, maka MRP dapat memecah permintaan menjadi dua jenis yaitu bahan baku dan bahan-bahan atau komponen lainnya. Sehingga, perusahaan dapat dengan efektif mengumpulkan berbagai persyaratan tersebut.
2. Membandingkan Permintaan dan Alokasi Sumber Daya
Tahap selanjutnya setelah mengetahui permintaan pelanggan, maka daftar permintaan akan dibandingkan dengan inventaris perusahaan yang sudah ada.
Hal ini dilakukan agar perusahaan mengetahui alokasi sumber daya dan mengatur seluruh komponen yang ada dengan baik untuk melakukan proses produksi.
3. Jadwal Produksi
Salah satu tahapan yang sangat krusial adalah penjadwalan produksi. Pada tahap ini, sistem MRP akan menghitung jumlah waktu serta tenaga untuk menyelesaikan proses produksi.
Umumnya, batas waktu diperlukan agar tidak melewati waktu yang telah diminta oleh pihak konsumen sehingga prorses produksi harus dilakukan tepat waktu.
Hal ini karena terdapat waktu pengiriman yang perlu dihitung setelah bahan mentah diolah menjadi produk jadi. Sehingga dibutuhkan ketepatan watku produksi yang merupakan hal krusial dalam sebuah operasional bisnis.
4. Pemantauan Proses Produksi
Kualitas dari hasil produksi merupakan prioritas utama. Sehingga, perusahaan harus memantau proses produksi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan.
Sistem MRP tidak hanya melakukan peringatan otomatis jika terjadi suatu hal yang tidak sesuai dengan standar operasional, namun juga dapat memberikan saran rencana darurat kepada pihak manajer.
Kesimpulan
Software MRP merupakan sebuah sistem yang efektif digunakan untuk meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan, khususnya industri manufaktur. Sistem MRP menjadi bagian yang sangat penting untuk menjaga perencanaan serta penjadwalan produksi dari sebuah perusahaan manufaktur
Demikianlah pembahasan mengenai software MRP yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan industri manufaktur. Dengan menggunakan MRP, tentunya sebuah perusahaan dapat mengatur produksi barang dengan lebih baik lagi.